Senin, 25 November 2013

Mencari Mutiara di Dasar Hati seri I


     Misteri hati dan jiwa manusia sulit dikenali dengan baik kecuali dengan bantuan Allah swt. kepada kita. Mengenali diri sendiri itu bahkan jauh lebih sulit daripada mengenali musuh. Untuk menjadi seorang hamba Allah yang baik tentunya kita harus mengenali diri kita sendiri karena hal ini merupakan sesuatu yang sangat penting. Rasulullah saw. mengajarkan kepada kita untuk banyak bercermin dan mengevaluasi diri sendiri daripada bercermin dan mengevaluasi orang lain.


     Ibnu Qayyim berkata, “Barang siapa mengenal dirinya, ia akan sibuk untuk memperbaiki diri daripada sibuk mencari-cari aib dan kesalahan orang lain.”
Lantas, apakah kita sudah mengenali diri kita sendiri?

     Mencari Mutiara di Dasar Hati merupakan buku karangan Ustadz Muhammad Nursani  yang menjadi buku best seller sejak tahun 2010 lalu. Buku ini terdiri dari 284 halaman yang isinya lebih cenderung kepada catatan perenungan rohani. Buku yang tepat untuk dijadikan bahan bacaan sebagai sarana menambah pemahaman. Materi-materi yang disajikan hampir semuanya membahas tentang konsep bagaimana caranya kita mengenal diri kita sendiri. Bahasa yang digunakan oleh penulis juga bagus.Terkesan tegas namun sangat menyentuh. Renungan-rengungan yang ditampilkan seolah mengajak pembaca untuk menelusuri kembali tujuan penciptaannya, kualitas diri dan keimanannya, muhasabah atas dosa-dosa yang  dilakukan serta memberikan pemahaman mengenai kelurusan akidah agar tetap berpegang teguh kepada syari’at-Nya dan tidak berputus asa atas rahmat Allah swt. Selain itu, ada nasihat-nasihat tentang bagaimana cara melawan hawa nafsu, mengontrol diri, dan masih banyak lagi nasihat berkesan lainnya. Tidak rugi meluangkan waktu untuk mendalami isi buku ini. Insya Allah jika diselami dengan baik maka hasilnya akan sangat luar biasa.Wallaahu A’lam


Puisi QitHa:

Dengan ukhuwah                                                                       
Kita jalin persahabatan sejati hingga ke surga
Jika bukan karena cinta
Tak mungkin kami tulis kata-kata ini untukmu
Sebagai tanda kekalnya jalinan hati di atas hamparan dataran rahmat-Nya
 


Jika bukan mengharap ridha
Tak mungkin jiwa menggema dalam relung kerinduan
Berteriak menyeru asma-Nya
Bersatu melawan semunya dunia fana
Hanya satu tujuan...

Peristirahatan abadi di atas mimbar cahaya surga








Tidak ada komentar:

Posting Komentar