Jumat, 29 November 2013

FUTUR ???


     Saudara/i Q, memang benar iman itu kadang naik n’ kadang turun. Nah.. menyikapi persoalan tersebut, Kaderisasi Alkamil mw bagi2 tips neH untuk Qm2 yg pada futur alias turun iman. Jangan khawatir br0, hal itu biza diatasi kLo Qm mw ngikutin bbrapa saran d’bwah ne. hehe....


1.     Memegang/tetap menjaga amalan ketika sedang futur
Ketika semangatmu sedang meredup, tetap jaga ruhiyahmu. Jika malas untuk mengamalkan sunnah ea cukup jaga yang wajibnya saja. Hati2 Lhoooo.. KaLo Qm jg ikut2-an maLes ngamalin yang wajib tandanya hidayahmu mgkn mw diambil ge tuh ma Yang Kuasa. Pada ga mau kan???

2.     Berusaha melakukan amalan sunnah ketika sedang futur.
Amalan sunnah akan membantumu meredupkan gejolak nafsu dan rasa malas.

3.     Buat target untuk diri pribadi dan tempel didinding.
Ayoo buruan tetapin targetmu n’ lau perlu buat jg target utk meng-‘iqob dirimu ndri Lau Qm ga bs capai targetmu.

4.     Membaca terjemahan Al-Quran ketika tilawah.
Bukankah Al-Quran itu adlah obat dr segala penyakit di dalam dada? Lembutnya tutur kata Allah dalam Al-Quran bs ngebuat hatimu tenang n’ bersemangat kembali.^^

5.     Curhat sama teman terdekat ketika sedang futur dan minta dinasehati.
Jangan malu untuk curhat ma tmen yg Qm prcaya n mnta solusi tentang masalah futurmu itu eaaa....

6.     Bandingkan dirimu dengan saudara2 seiman yg lebih banyak amalannya
Coba lihat tmen-tmenmu. Amalan mereka banyak. Qm???? Masak mau kalah siyh? Apa ga malu??

7.     Ikud kajian keislaman

Dengan ikud kajian, ruhiyahmu dapat banyak makanan n’ bs ngecas ge shingga Qm bs ngtasin futur yg buat Qm galau.. hehehe (Wallaahu a’lam bishshawaab)


Yang terpenting, “Jangan lupa berdo’a dan memohon pada-Nya”. Lawan hawa nafsumu. Qm pasti bisa ! J


MuTiaRa HikmaH :
“Ketahuilah oleh kalian bahwa kunci kekuatan kalian ada pada keikhlasan dan kebenaran. Sampai-sampai para pendukung kebatilan ingin menghimpun kekuatan dari keikhlasan mereka dalam melakukan kebathilan. Keikhlasan pada pengabdian kita di jalan inilah yang akan mengokohkan dakwah kita.” (Badiuzzaman Said Nursi ra.)


 “Tidak ada seorang pun yang meninggalkan suatu keburukan yang ia rasakan nikmat, hanya karena Allah, kecuali pasti ia akan menemukan gantinya dari Allah.” (Ibnu Sirin)






Kamis, 28 November 2013

"Muhammad Al-Fatih" Sang Penakluk Konstantinopel


Konstantinopel akan jatuh ke tangan Islam. Pemimpin yang menaklukkannya adalah sebaik-baik pemimpin dan pasukan yang berada di bawah komandonya adalah sebaik-baik pasukan.”


(HR. Ahmad bin Hanbal dalam musnadnya)

     Konstantinopel, ibu kota pemerintahan Byzantium (Romawi Timur) merupakan incaran banyak bangsa di dunia. Kota yang dikelilingi oleh laut dan terletak persis di antara benua Asia dan Eropa. Kota yang dianggap paling strategis di dunia sehingga banyak bangsa berusaha untuk merebut dan menguasainya. Akan tetapi, upaya mereka sia-sia karena perbentengan Konstantinopel yang sangat kuat dan tidak bisa ditembus. Siapa sangka, delapan abad kemudian kota tersebut justru jatuh ke tangan seorang sultan yang di mata khalayak barat dianggap lemah dan gagal memimpin.

Muhammad Al-Fatih

     Muhammad II dilahirkan pada tanggal 20 April 1429 M, bertepatan dengan 26 Rajab 833 H. Ia lahir sebagai putra ke-3 Sultan Murad II. Ibunya yang diduga yang diduga merupakan seorang budak dengan asal-usul agama Kristen dan bernama Turki Hatun bin Abdullah.

     Al-Fatih berguru kepada seorang ulama ternama, yaitu Syaikh Ahmad bin Ismail  Al-Kurani. Selain Ahmad Al-Kurani, ia juga belajar dari Syaikh Ibnu Al-Tamjid, Syaikh Khairuddin, Syaikh Sirajuddin Al-Halbi, dan Syaikh Aaq Syamsuddin serta para ulama yang lainnya.
    Pendidikan yang diterimanya dari banyak ilmuan membuatnya tumbuh dengan wawasan yang cemerlang. Ia menguasai dengan baik bahasa Turki, Arab, Persia, Yunani, Latin, dan Hebrew. Dari semua gurunya, ia belajar ilmu-ilmu agama, bahasa, keterampilan fisik, geografi, falak, dan sejarah. Ia juga mempelajari biografi tokoh-tokoh Eropa seperti Kaisar Augustus, Constantine The Great, Theodosius The Great, Timur Lang, dan tokoh yang  membuatnya terkesan-Iskandar Agung dari Macedonia.

     Muhammad dilantik sebagai Sultan Turki dua minggu setelah wafatnya Sultan Murad II. Ketika itu usianya antara 19 dan 21 tahun. Pemikirannya dalam politik sangat bagus. Ia dapat meredam pemberontakan yang terjadi dengan tindakan yang efektif. Untuk impian menaklukkan Konstantinopel, ia mereorganisasi tentara menjadi kekuatan baru yang lebih kokoh dibanding masa-masa sebelumnya sehingga nanti ketika tiba saatnya menaklukkan Konstantinopel ia telah siap dengan pasukan dan persenjataan yang sangat kuat.

Beberapa Aspek Kepribadian Al-Fatih
     Sejarah menggambarkan Al-Fatih sebagai sosok yang memiliki kepribadian positif dan mulia. Ia pemuda yang cerdas. Kemauannya yang keras disertai sifat pemberani dan fisik yang kuat membuatnya mampu mengatasi berbagai rintangan yang dihadapinya. Konstantinopel tidak akan jatuh ke tangan kaum Muslimin jika seandainya orang yang memimpin penaklukan tidak memiliki kemauan yang kuat serta kesunguh-sungguhan dalam berjihad. Semua sifat ini ada pada diri Al-Fatih sehingga tidak hanya Konstantinopel yang berhasil ia bebaskan, tetapi juga beberapa wilayah lainnya di Eropa dan Asia Minor.
     Al-Fatih merupakan seorang yang sangat mencintai jihad. Sebagian besar hidupnya dihabiskan dia atas punggung kudanya. Hampir seluruh perjalanan jihad tentaranya ia pimpin secara langsung. Bahkan ia tetap berangkat juga berjihad walaupun sedang menderita suatu penyakit. Hal ini terjadi pada perjalanan jihadnya yang terakhir.
Dalam memimpin militer, beliau memilikii disiplin yang tinggi dan sangat pandai menjaga rahasia. Orang-orang disekitarnya tidak pernah tahu ke mana pasukan Utsmani akan dibawa berjihad. Beliau juga sangat tegas terhadap berbagai pelanggaran dan kelalaian dalam bertugas. Kemampuan dan kapabilitas menjadi standar dalam memilih pegawai dan pejabat.
 Beliau selalu berusaha mendengar keluhan-keluhan rakyatnya dalam berbagai kesempatan. Seringkali ia turun ke jalan-jalan untuk mengamati kondisi rakyatnya secara langsung serta mendengarkan berbagai keluhan dari mulut mereka. Pada setiap perjalanan jihadnya ia selalu mampir di wilayah-wilayah kekuasaan yang dilaluinya. Di tempat-tempat tersebut ia bangun kemah dan mempersilahkan masyarakat untuk menyampaikan problem mereka secara langsung kepadanya.
Al-Fatih selalu berusaha untuk tidak membeda-bedakan siapapun di antara rakyatnya. Semua orang dari berbagai bangsa dan agama yang hidup di bawah naungan pemerintahan Utsmani memperoleh apa yang menjadi hak mereka. Beliau juga tidak membeda-bedakan dalam memberikan hukuman termasuk kepada anaknya sendiri. Menurut sejarah, ia sempat hampir menjatuhkan hukuman mati kepada anaknya Daud karena telah membuat kerusakandi Edirne dan  memukul seorang hakim namun niat itu tidak jadi dilaksanakan karena nasehat dan argumen dari Maulana Muhyiddin. Akan tetapi, ia mengganti hukumannya dengan sebuah pukulan keras menggunakan sebuah tongkat yang besar.
Pukulan itu menyebabkan si anak sakit selama empat bulan.Tindakannya itu justru membuat si anak tersadar dan bertaubat. Daud selalu mendoakan ayahnya itu sembari berkata, “Sesungguhnya kembalinya saya pada kebenaran ini tak lebih karena pukulan Sultan”. Sultan Al-Fatih memiliki beberapa buah gelar. Gelar Ghazi diberikan karena sepak terjangnya di medan jihad yang merupakan julukan semua Sultan Turki Utsmani. Keberhasilannya menaklukkan Konstantinopel dan negeri-negeri lainnya telah memberinya gelar yang lain, yaitu “Al-Fatih (Sang Penakluk)” atau “Abu Fath (Bapak Kemenangan)”. Al-Fatih juga sangat menonjol dalam hal kedermawanan. Ia banyak membantu para ulama serta orang-orang tak mampu yang membutuhkan bantuan. Sikapnya yang dermawan ini menyebabkan ia memperoleh gelar “Abul Khair (Bapak Kebaikan)”.
Kecintaan beliau terhadap ilmu dan para ulama sangat luar biasa. Beliau terbiasa mengundang ulama, sastrawan, dan para ilmuan ke istana untuk berdiskusi. Beliau sangat memperhatikan keadaan serta kebutuhan para ulama yang ada di zamannya serta berusaha untuk menanggung segala keperluan mereka.

Wafatnya Al-Fatih
Sultan Muhammad Al-Fatih meninggal dunia pada tanggal 4 Mei 1481 M pada umur 52 tahun. Negeri-negeri Eropa menyambut dengan sangat gembira kabar tersebut. Pembawa berita ke Venesia mengeskpresikannya dengan kata-kata, “The Great Eagle is dead”. Entah apa yang akan terjadi seandainya Al-Fatih hidup beberapa tahun lebih lama. Tidak tertutup kemungkinan Roma juga akan jatuh ke tangan Islam. Tepatlah yang dikatakan oleh Stanley Lane-Poole, “The dead of the Conqueror saved Europe”. Kematian Sultan Al-Fatih disambut dengan penuh kegembiraan di Eropa. Orang-orang Kristen yang berada di Pulau Rhodes melakukan sembahyang untuk mensyukuri kematian Sultan. Paus di Roma memerintahkan gereja-gereja dibuka dan dilakukan sembahyang serta pesta. Orang-orang turun ke jalan  dan menyanyikan lagu-lagu kemenangan dan kegembiraan yang diiringi dentuman meriam penduduk Roma berpesta selama tiga hari berturut-turut.

Wasiat Al-Fatih untuk Anaknya 

Berikut ini adalah wasiat Al-Fatih untuk anaknya yang akan menggantikan posisinya sebagai Sultan Kerajaan Turki Utsmani. Wasiat ini demikian sarat dengan pesan dan wejangan yang dapat kita ambil hikmahnya dan kita jadikan contoh dalam kehidupan.

“Tak lama lagi aku akan menghadap Allah Subhanahu wa Ta’ala. Namun aku sama sekali tidak merasa menyesal sebab aku meninggalkan pengganti seperti kamu. Maka jadilah engkau seorang yang adil, shalih, dan pengasih. Rentangkan perlindunganmu terhadap seluruh rakyatmu tanpa perbedaan. Bekerjalah kamu untuk menyebarkan agama Islam sebab ini merupakan kewajiban raja-raja di bumi. Kedepankan kepentingan agama di atas kepentingan lain apapun. Janganlah kamu lemah dan lengah dalam menegakkan agama. Janganlah kamu sekali-sekali memakai orang-orang yang tidak peduli agama menjadi pembantumu. Jangan pula kamu mengangkat orang-orang yang tidak menjauhi dosa –dosa besar dan larut dalam kekejian. Hindari berbagai bid’ah yang merusak. Jauhi orang-orang yang menyuruhmu melakukan hal itu.

Lakukan perluasan negeri ini melalui jihad. Jagalah harta Baitul Mal jangan sampai dihambur-hamburkan. Jangan sekali-sekali engkau mengulurkan tanganmu pada harta rakyatmu kecuali itu sesuai dengan aturan Islam. Himpunlah kekuatan orang-orang yang lemah dan fakir, dan berikan penghormatanmu kepada orang-orang yang berhak. Hal itu karena ulama laksana kekuatan yang harus ada di dalam raga negeri, maka hormatilah mereka. Jika kamu mendengar ada seorang ulama di negeri lain ajaklah ia agar datang ke negeri ini dan berilah dia harta kekayaan .

Hati-hatilah jangan sampai kamu tertipu dengan harta benda dan jangan pula dengan banyaknya tentara. Jangan sekali sekali kamu mengusir ulama dari pintu-pintu istanamu. Janganlah kamu sekali-sekali melakukan sesuatu yang bertentangan dengan hukum Islam. Sebab agama merupakan tujuan kita, hidayah Allah adalah manhaj hidup kita, dan dengan agama-lah kita akan menang.”


Subhanallah. Semoga Allah merahmati beliau. Masih adakah pemuda muslim yang begitu teguh meyakini Rasulullah seperti beliau saat ini? Sulit sekali ditemui pemimpin seperti beliau. Kehebatannya tak hanya dalam berperang. Dalam hal administrasi dan pembangunan pun beliau sangat hebat. Hanya saja kami tidak dapat menuliskan semuanya di sini. Untuk informasi lebih lengkap tentang beliau dapat dibaca di buku Muhammad Al-Fatih Sang Penakluk Konstantinopel karya Alwi Alatas yang diterbitkan oleh penerbit Zikrul. Wassalaam.







Padang Rumput di Tanah Arab



     Ada ga sih yang percaya kalo dulunya tanah Arab itu berupa padang rumput yang luas? Di abad 21 ini, sebagian besar tanah Arab ditutupi gurun pasir. Lalu, bagaimana dengan sabda Nabi saw. berikut ini, “Kiamat takkan terjadi kecuali bila tanah Arab kembali menjadi padang rumput dan dialiri oleh sungai-sungai.” (HR. Bukhari). Mari kita telah kalimat indah tersebut. kata “kembali” pada hadits di atas menggambarkan sesuatu yang pernah terjadi sebelumnya lalu kemudian hilang. Itu artinya, di zaman dahulu kala tanah Arab merupakan daerah yang subur dan memiliki sungai yang banyak.

Perubahan Iklim  dan Studi Ilmuan NASA

     Sebaimana yang kita yakini, sabda Rasulullah saw. tidak mungkin salah atau hanya omong kosong yang dibuat-buat. Jauh sebelum abad ini berlangsung, Rasulullah sudah menggambarkan masa depan kondisi geologis dataran Arab. Kebenaran hadits tersebut telah dibuktikan melalui studi NASA mengenai lokasi arkeolog di Rub’ul Khali (Empty Quarter), sebuah area ratusan kilometer dan merupakan hamparan padang pasir di Jazirah Arab. Tak ada manusia yang dapat bertahan hidup dengan iklim panas yang terus menerus. Tidak pernah terlintas dalam pikiran kita bahwa ternyata pada masa lalu lokasi Rub’ul Khali itu pernah melewati zaman padang rumput yang subur dan dialiri air sungai.



Menurut studi para ilmuan, perputaran bumi pada porosnya cenderung berubah 23,5 derajat dari porosnya semula. Hal inilah yang menyebabkan kemungkinan terjadinya perubahan iklim signifikan yang merupakan faktor penyebab perubahan kondisi geologis suatu daerah. Jadi bukan suatu hal yang mustahil jikalau suatu hari nanti tanah Arab akan dipenuhi padang rumput kembali.

Desertasi DR Mc Clure

     Pada tahun 1984 dalam desertasi doktornya di London, DR Mc Clure mengatakan bahwa daerah Rub’ul Khali di Jazirah Arab telah terbentuk sejak dua juta tahun silam dimana diperoleh data bahwa pernah terdapat sungai dan hutan yang meliputi wilayah tersebut di setiap fase waktu. Berbeda dengan kondisinya saat ini.

Sebelum 37.000 dan bahkan 17.000 tahun silam, daerah Rub’ul Khali tertutup rumput dan sungai. Setelah itu terjadi perubahan iklim yang luar biasa sehingga membentuk gurun pasir. Tapi sekitar 5.000-10.000 tahun kemudian daerah itu akan ditutupi oleh padang rumput, hutan, danau, dan sungai kembali.Mereka juga menemukan sejumlah gigi kudanil dalam kondisi yang masih baik. Menemukan banyak jejak binatang sungai dan hewan seperti unta, domba, dan rusa yang pada zaman itu merumput. Lalu, masihkah kita ragu akan kebenaran hadits   ini ?  Allaahu wa Rasul A’lam.



Foto di atas merupakan foto cahaya infra merah dan cahaya radio dari NASA. Dengan teknologi yang mereka miliki foto ini dilansir mencapai kedalaman beberapa meter di bawah tanah dan luas sekitar 8000 km di Rub’il Khali. Mereka menemukan bahwa di lokasi tersebut terdapat banyak jejak masa lalu tentang adanya berbagai sungai yang mengalir deras. Mereka juga menemukan jejak danau yang diwakili warna biru pada gambar.




Rabu, 27 November 2013

Ketika Pemuda Tak Lagi Bermimpi untuk Kejayaan Islam





Dimana Semangatmu Para Pemuda ???







Ketika Pemuda Tak Lagi Bermimpi untuk Kejayaan Islam

     Ketika berbicara tentang pemuda, ada banyak hal yang terlintas dalam pikiran kita. Kata “pemuda” seolah menjadi lambang dari kekuatan, kearifan, kecerdasan, dan kejayaan. Kata inilah yang biasanya digunakan oleh pemimpin hebat dalam menggambarkan kekuatan militernya. Kenapa tidak orang tua, anak –anak, remaja, atau dewasa? Kenapa mesti menggunakan kata “pemuda”? Yuphz, kita semua pasti tahu alasannya. Itu karena kata tersebut menggambarkan potensi yang luar biasa. Kecemerlangan tiada batas. Karena dari seorang pemuda terlahir ruh perubahan dan peradaban. Seperti bukit yang menggemakan semangat perjuangan dan kejayaan. Laksana ombak yang menerjang tajam karang-karang kebatilan.

Potret Pemuda Islam Masa Lalu
     Mari kita kembali mengenang sejarah. Masih ingatkah kisah pemuda hebat di era gemilangnya peradaban Islam? Kisah para sahabat Rasulullah saw., para tabi’in, hingga kisah di era Dinasti Turki Ustmani. Mereka berhasil menegakkan panji-panji Islam. Dengan semangat yang menggebu di dalam dada. Dengan cinta yang begitu mengharu biru pada Dzat yang menciptakannya hingga sama sekali tidak takut mengorbankan nyawa.
Mungkin kita lupa. Dulu Islam pernah berjaya. Berkuasa hampir di 2/3 dunia. Mereka, pemuda Islam, mengharungi samudra tanpa rasa takut. Merentas benua dengan berpegang teguh pada janji-janji Allah swt. atas segala pengorbanan. Dengan keikhlasan hati nurani dan ketulusan jiwa mereka berjuang. Demi menegakkan kalimat Allah di segala penjuru dunia. Dengan keyakinan teguh bahwa Islam pasti berjaya hanya bermodalkan karunia, Al-Quran, dan As-Sunnah. Sejarah telah jelas mengajarkan kita. Seandainya kita serius belajar dan mengambil pengalaman dari sejarah pastilah kita tahu bahwa dahulu kaum kafir begitu takut kepada umat Islam. Kenapa ? Itu karena keimanan dan ketaqwaan yang begitu kokoh. Laksana benteng yang berdiri dengan gagah. Bahkan kematian menjadi hal yang dinanti demi gelar mulia, “syuhada”. Coba pikirkan dengan seksama. Mana ada manusia yang menanti kematian sebagai jaminan surga baginya. Mana ada manusia yang dengan senang hati menawarkan diri untuk sebuah kematian. Hanya demi janji yang diucapkan Allah kepada mereka lewat perantara Rasulullah saw. dan malaikat Jibril.

Prestasi dan Kegemilangan Tanpa Batas

     Bangsa yang besar adalah bangsa yang menghargai jasa para pahlawannya. Sebagai pribadi yang besar, kita juga harus menghargai jasa para pahlawan kita. Bukan hanya pahlawan kemerdekaan Indonesia tapi juga pahlawan perentas kebatilan, yaitu Rasulullah saw., para sahabat, tabi’in, dan semua umat Islam yang dahulunya mengorbankan nyawa demi syi’ar agama Allah. Tanpa mereka mungkin kita tidak mengenal Islam seperti sekarang ini. Tanpa perjuangan dan derita Rasulullah bersama mereka mungkin kita masih berada dalam masa kebodohan dan kesesatan yang nyata.
     Umat Islam adalah umat terbaik. Allah sendiri yang telah memastikan itu jauh-jauh hari sebelum kita dilahirkan kedunia ini. “Kamu adalah umat terbaik yang dilahirkan untuk manusia, menyuruh kepada yang ma’ruf , dan mencegah dari yang mungkar, serta beriman kepada Allah.” (QS. Ali ‘Imran : 110) Hal ini juga dibuktikan dengan perkembangan pesat dalam bidang ilmu pengetahuan, teknologi, dan medis. Ilmuan-ilmuan hebat pertama kali lahir dari lingkup peradaban Islam. Jauh-jauh hari sebelum Louis Pasteur menemukan adanya jasad renik, Syaikh Aaq Syamsuddin (Muhammad bin Hamzah Ad-Dimasyqi Ar- Rumi)sudah lebih dulu berbicara tentang adanya kuman yang menyerang tubuh manusia dan menimbulkan penyakit di dalam kitabnya Maadat Al-Hayaat. Dalam bidang ilmu eksak, Jabir Ibnu Hayan, Al-Khawarijmi, Ibnu Sina, Ibnu Al-Haytham, dan masih banyak ilmuan Islam lainnya yang menyumbang pengetahuan untuk dunia.

Prestasi Para Sahabat

     Sejak usia yang masih belia, para sahabat sudah dididik menjadi sosok yang cemerlang. Hal ini bukan hanya karena pendidikan tapi juga karena keinginan yang kuat di dalam diri mereka untuk mengukir prestasi gemilang. Mereka begitu yakin akan sabda Nabi saw. dan ukiran kalimat Allah yang begitu bermakna. Al-Quran tak sekedar bahan bacaan yang harus dikhatamkan. Lebih dari itu, mereka menjadikannya sahabat. Harta yang paling berharga dan menjamin surga. Inilah potret idola kita selain keempat Khalifah ra.

Amr Bin ‘Ash : Pembebas Mesir dari Cengkeraman Romawi

Amr tak hanya seorang pendekar yang tangguh dan panglima perang seperti Ali bin Abi bin Abi Thalib dan beberapa sahabat lain. Ia tidak hanya seorang diplomator yang ulung seperti Muawwiyah . Tapi juga seorang negarawan yang pintar memerintah. Pikirannya tajam, cepat tanggap, dan memiliki pandangan yang luas. Pemuda yang satu ini berhasil mengalahkan arthabon Romawi dengan kemenangan mutlak di Syiria

Zubair bin Awwam : Pembela Rasulullah

Zubair termasuk tujuh orang yang mula-mula memeluk agama Islam di usia 15 tahun. Ia juga orang pertama yang menghunuskan pedang di jalan Allah. Kelebihannya sebagai panglima perang tergambar pada dirinya secara sempurna. Dalam sebuah Hadits Rasulullah saw. bersabda, “Setiap Nabi mempunyai pembela dan pembelaku adalah Zubair bin Awwam”.

Thalhah bin Ubaidillah : Syahid yang Hidup
 Thalhah menjadi orang keempat yang menyatakan Islam di hadapan Abu Bakar. Ia digelari Asy-Syahidul Hayy (syahid yang hidup). Julukan ini diperolehnya dalam perang Uhud. Tujuh puluh sembilan luka bekas tebasan pedang, tusukan lembing, dan lemparan panah memenuhi tubuhnya. Pergelangan tangannya pun putus sebelah. Selain itu, Rasulullah juga memberinya gelar Thalhah Al-Jaud (Thalhah yang pemurah), Thalhah Al-Fayyadh (Thalhah yang dermawan), dan masih banyak lagi gelar lainnya.

Usamah bin Zaid : Panglima Terakhir Rasulullah
 Usamah merupakan panglima pasukan Islam termuda yang pernah ditunjuk Rasulullah saw. Ketika itu usianya baru 18 tahun. Dalam usianya sangat muda itu, Usamah berhasil mengalahkan lawan hanya selama 40 hari dan kembali ke Madinah dengan sejumlah harta rampasan perang yang besar tanpa menjatuhkan korban satu orang pun. Masih banyak lagi contoh kegemilangan pribadi para sahabat. Untuk mempelajari tentang mereka, kita dapat membaca dan belajar dari buku-buku shirah sahabat dan shirah nabawiyah.

Potret Pemuda Islam Masa Kini.

     Sayang sekali, sejak runtuhnya Dinasti Turki Utsmani , kejayaan Islam memudar. Pemuda-pemuda Islam tak lagi memiliki impian untuk mengembalikan kejayaan. Bahkan beberapa dari mereka bisa dikatakan sama sekali tidak mengenal sejarah tentang kejayaan peradaban Islam di ratusan tahun yang lalu. Pemuda masa kini tidak lagi menjadikan Rasulullah dan pemuda Islam yang hebat sebagai idola. Mereka seakan-akan lupa bahwa dunia membutuhkan mereka.Hanya sedikit dari keseluruhan jumlah umat Islam yang memiliki impian untuk mengembalikan kejayaan seperti sedia kala.
    Seorang pemuda harusnya mampu mengikuti jejak para pendahulunya. Sampai kapan pun firman Allah tidak akan pernah berubah. Kebenarannya tidak akan pernah diragukan. Umat Islam adalah umat terbaik. Sekarang berpulang kepada generasi penerusnya. Mau dibawa kemana peradaban gemilang tersebut. Kita bukan tidak mampu. Hanya saja mungkin gelora itu belum muncul di permukaan. Karena tidak kenal dan tidak mau kenal dengan agamanya sendiri. Hal inilah yang membuat perkembangan umat Islam terhambat.
     Melihat kondisi para pemuda saat ini sangat memprihatinkan. Ironisnya, ketika sebagian teman-temannya mengungkapkan kebenaran, memperjuangkan kebaikan, mensosialisasikan Islam malah diklaim sok alim, sok suci, dsb. Bahkan kebanyakan mereka justru berada di barisan paling depan untuk memusuhi para penyebar dakwah. Ketika aksi menolak Valentine’s Day diledakkan, mereka justru berbondong-bondong update status di FB dan jejaring sosial lainnya untuk memboikot aksi ini. Apakah mereka tidak sadar bahwa apa yang mereka lakukan sungguh tidak benar. Musuh manusia yang sebenarnya adalah syaitan. Musuh nyata yang tidak terlihat oleh mata. Musuh yang pergerakannya halus namun tepat menghujam di dalam dada. Wahai saudaraku, ingatlah firman Allah ini :
Hai orang-orang yang beriman, masuklah kamu ke dalam Islam secara keseluruhan, dan janganlah kamu turuti langkah-langkah syaitan. Sesungguhnya syaitan itu musuh yang nyata bagimu.”(Qs. Al-Baqarah : 208)
     Seorang pemuda harusnya menyadari bahwa Islam merupakan rahmat bagi seluruh alam. Islam itu agama sempurna yang mengatur semua sistem dalam kehidupan dengan sempurna. Tergantung bagaimana kita mengolah semua ilmu itu untuk disumbangkan kepada dunia. Allah telah menjadikan ilmu dan menciptakan dunia dengan seluruh isinya agar kita berpikir dan mempelajarinya untuk kemudian mengagungkan nama-Nya atas segala yang telah Ia berikan untuk kita. Namun ternyata tak semua pemuda menyadari hal itu. 
     Di Indonesia sekarang ini memang sulit menemukan karakter pemuda seperti contoh yang telah ada. Akan tetapi bukan berarti tidak ada. Sebagian kecil dari pemuda Indonesia mampu untuk menjadi pemuda yang amanah. Pemuda yang mampu memperbaiki diri dan memperbaiki umat, berwawasan luas, mengenal hak dan kewajibannya sebagai hamba Allah dan sebagai warga negara yang baik serta melaksanakan tuntutan Al-Quran dalam Surat Al-Anfaal ayat 27 untuk melaksanakan semua amanah yang dipercayakan padanya. Pemuda gemilang yang akan membawa perubahan. Pemuda harapan bangsa.
    Bangkitlah wahai pemuda ahli surga. Bangun kembali peradaban Islam. Tegakkan kalimat Allah di seantero dunia. Tatapan masa depan dan sadarlah. Kehidupan abadi itu adalah di akhirat kelak. Kenali dirimu, kenali Rabb-mu, dan jangan sia-siakan masa muda untuk hal-hal yang tidak bermanfaat. Mulailah merajut impian dengan langkah pasti. Semoga Allah membimbing dan melimpahkan rahmat-Nya atasmu. Aamiin.



BANGKITLAH !!
HARAPAN ITU MASIH ADA.



Selasa, 26 November 2013

Buletin alkamil, "KINETIK" edisi 01

BULETIN KINETIK, Edisi 01, Hal 1

           
Edisi 01 - 23 November 2013/ 19 Muharram 1435 H
Membuka Cakrawala Berpikir Islami


Dalam dekapan ukhuwah, kita mengambil cinta dari Langit lalu menebarkannya di bumi. Sungguh di surga, menara – menara cahaya menjulang untuk hati yang saling mencintai. Mari membangun dari sini, “ Dalam Dekapan Ukhuwah
(Salim A Fillah)


Alhamdulillah wa syukrulillaah. Segenap madah dan rasa syukur sudah selayaknya kita sampaikan untuk-Nya. Shalawat dan salam semoga senantiasa tercurah kepada Nabiyullah Muhammad saw. beserta keluarganya dan orang-orang yang mengikuti jalannya hingga hari akhir kelak. Aamiin.


Salam sejahtera untuk sahabat Kinetik. Semoga selalu berada dalam perlindungan Allah swt. Sudah lama buletin Alkamil tidak terbit.  Alhamdulillah, untuk periode ini Tim Buletin Departemen Publikasi dan Relasi (P n R) Alkamil diberi izin oleh Allah untuk berdakwah kembali lewat buletin. Meski terlihat sederhana, kami sangat berharap apa yang tertulis di buletin ini dapat memberikan pencerahan bagi hati–hati yang meredup. Membasahi jiwa–jiwa yang kehausan akan nilai–nilai rohani. Merangkul kembali hati-hati yang berguguran dan tentunya semoga dapat bermanfaat bagi siapapun insan yang membacanya.

Buletin dakwah ini berisi beberapa topik tentang keislaman, perjuangan, kisah teladan, dan beberapa topik tentang sains. Hal ini terinspirasi dari konsep “kaffah” (menyeluruh) dan “kamil” (sempurna). Seorang muslim sejati harus seimbang antara dunia dan akhiratnya begitu pula dengan ilmu. Jadi, muslim MIPA sejati harus hebat dalam keagamaan, ibadah, sosial, dan sains tentunya.
So, don’t miss it.    Selamat membaca  J


Departemen Publikasi dan RelasiHendra Ardi, Ariesta Safitri, Baytil Munawarah, Syahrial, Suhardi, Arnes Vici Zefitra, Nur Esti Permatasari, Rika Sawitri, Zaitun Hasanah, Heryani Fujiati, Ayu Kumala Sari, Yuli Utami, Diah Amalia Indratni, Darmawansyah, Rizki Ari Kurniawan, Ismet, Dhede, Hary Erwin Syahputra, Mahfudin, Taufik Arianto, Yessi, Arnur. 


Untuk melihat buletin Kinetik ini secara lengkap silahkan lihat disini J

Senin, 25 November 2013

Mencari Mutiara di Dasar Hati seri I


     Misteri hati dan jiwa manusia sulit dikenali dengan baik kecuali dengan bantuan Allah swt. kepada kita. Mengenali diri sendiri itu bahkan jauh lebih sulit daripada mengenali musuh. Untuk menjadi seorang hamba Allah yang baik tentunya kita harus mengenali diri kita sendiri karena hal ini merupakan sesuatu yang sangat penting. Rasulullah saw. mengajarkan kepada kita untuk banyak bercermin dan mengevaluasi diri sendiri daripada bercermin dan mengevaluasi orang lain.


     Ibnu Qayyim berkata, “Barang siapa mengenal dirinya, ia akan sibuk untuk memperbaiki diri daripada sibuk mencari-cari aib dan kesalahan orang lain.”
Lantas, apakah kita sudah mengenali diri kita sendiri?

     Mencari Mutiara di Dasar Hati merupakan buku karangan Ustadz Muhammad Nursani  yang menjadi buku best seller sejak tahun 2010 lalu. Buku ini terdiri dari 284 halaman yang isinya lebih cenderung kepada catatan perenungan rohani. Buku yang tepat untuk dijadikan bahan bacaan sebagai sarana menambah pemahaman. Materi-materi yang disajikan hampir semuanya membahas tentang konsep bagaimana caranya kita mengenal diri kita sendiri. Bahasa yang digunakan oleh penulis juga bagus.Terkesan tegas namun sangat menyentuh. Renungan-rengungan yang ditampilkan seolah mengajak pembaca untuk menelusuri kembali tujuan penciptaannya, kualitas diri dan keimanannya, muhasabah atas dosa-dosa yang  dilakukan serta memberikan pemahaman mengenai kelurusan akidah agar tetap berpegang teguh kepada syari’at-Nya dan tidak berputus asa atas rahmat Allah swt. Selain itu, ada nasihat-nasihat tentang bagaimana cara melawan hawa nafsu, mengontrol diri, dan masih banyak lagi nasihat berkesan lainnya. Tidak rugi meluangkan waktu untuk mendalami isi buku ini. Insya Allah jika diselami dengan baik maka hasilnya akan sangat luar biasa.Wallaahu A’lam


Puisi QitHa:

Dengan ukhuwah                                                                       
Kita jalin persahabatan sejati hingga ke surga
Jika bukan karena cinta
Tak mungkin kami tulis kata-kata ini untukmu
Sebagai tanda kekalnya jalinan hati di atas hamparan dataran rahmat-Nya
 


Jika bukan mengharap ridha
Tak mungkin jiwa menggema dalam relung kerinduan
Berteriak menyeru asma-Nya
Bersatu melawan semunya dunia fana
Hanya satu tujuan...

Peristirahatan abadi di atas mimbar cahaya surga








Minggu, 24 November 2013

Ta'arufan Dulu Yuuuk



Tak Kenal maka Tak Sayang
Maka dari itu . . .


Ta'arufan Yuuuk 
ALKAMIL merupakan Lembaga Semi Otonom yang bergerak dalam bidang keagamaan dan sains bertempat di Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA) Kampus Bina Wiyda Universitas Riau-Panam. Terdiri dari empat departemen, yaitu Departemen Kaderisasi, Departemen Publlikasi dan Relasi (P n R),Departemen Sains dan Teknologi (Saintech), dan Departemen Dana dan Usaha (Danus). Untuk separuh Periode 2013/2014 ini, Alkamil sudah lumayan banyak melaksanakan kegiatan-kegiatan yang bermanfaat. Beberapa agenda besarnya dapat dilihat di bawah ini  :

Download  here